Penyakit karena kerja dan kecelakaan kerja adalah suatu kendala pada tingkat keamanan dalam bekerja. Dalam hal semacam ini memerlukan pengertian dan usaha mencegah, baik untuk keselamatan ataupun kesehatan kerja selain memerlukan hubungan baik antara sesama tenaga kerja ataupun pimpinan.
Pencegahan Berikut ini adalah penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit (five level of prevention disease) pada penyakit akibat kerja, yakni:
1. Peningkatan kesehatan (health promotion).
Misalnya: penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi yang baik, pengembangan kepribadian, perusahaan yang sehat dan memadai, rekreasi, lingkungan kerja yang memadai, penyuluhan perkawinan dan pendidikan seksual, konsultasi tentang keturunan dan pemeriksaan kesehatan periodik.
2. Perlindungan khusus (specific protection).
Misalnya: imunisasi, hygiene perorangan, sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya dan kecelakaan kerja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, kacamata kerja, masker, penutup telinga (ear muff dan ear plug) baju tahan panas, sarung tangan, dan sebagainya.
3. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan segera serta pembatasan titik-titik lemah untuk mencegah terjadinya komplikasi. d. Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation). Misalnya: memeriksa dan mengobati tenaga kerja secara komprehensif, mengobati tenaga kerja secara sempurna dan pendidikan kesehatan.
4. Pemulihan kesehatan (rehabilitation).
Misalnya: rehabilitasi dan mempekerjakan kemali para pekerja yang menderita cacat. Sedapat mungkin perusahaan mencoba menempatkan karyawan-karyawan cacat di jabatan yang sesuai.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah PAK adalah sebagai berikut:
1. Menyingkirkan atau mengurangi risiko pada sumbernya, misalnya menggantikan bahan kimia yang berbahaya dengan bahan yang tidak berbahaya.
2. Mengurangi risiko dengan pengaturan mesin atau menggunakan APD
3. Menetapkan prosedur kerja secara aman untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
4. Menyediakan, memakai dan merawat APD
Usaha mencegah karena kekurangan segi teknis di bagian konstruksi dapat dilakukan dengan desain kerja yang baik dan organisasi/penyusunan kerja. Menguraikan pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja dapat dilakukan dalam tiga cara :
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer yaitu usaha atau tindakan para pekerja agar tidak terpajan zat-zat beresiko. Usaha itu diantaranya :
Membuat Undang-undang dan ketentuan menyangkut penyakit karena kerja
Memodifikasi alat industri
Mengubah bahan-bahan yang membahayakan dengan bahan yg tidak berbahaya, tanpa mengurangi hasil pekerjaan ataupun kualitasnya.
Memodifikasi alat industri
Mengubah bahan-bahan yang membahayakan dengan bahan yg tidak berbahaya, tanpa mengurangi hasil pekerjaan ataupun kualitasnya.
Ventilasi
Baik secara umum ataupun secara lokal yakni dengan udara bersih yang dialirkan ke ruang kerja dengan menghisap udara keluar ruangan.
Baik secara umum ataupun secara lokal yakni dengan udara bersih yang dialirkan ke ruang kerja dengan menghisap udara keluar ruangan.
Alat Pelindung Diri. Alat ini dapat berupa pakaian, topi, pelindung kepala, sarung tangan, sepatu yang dilapisi baja bagian depan untuk menahan beban yang berat, masker khusus membuat perlindungan pernapasan pada debu atau gas berbahaya, kaca mata khusus dll.
Kontrol kesehatan sebelum kerja. Hal semacam ini mencakup pengecekan kesehatan sebelum bekerja dan pengecekan secara berkala untuk mencari aspek pemicu yang menyebabkan masalah ataupun kelainan kesehatan pada tenaga kerja.
Latihan dan info sebelum bekerja
Agar pekerja memahami dan waspada pada beragam kemungkinan adanya bahaya.
Agar pekerja memahami dan waspada pada beragam kemungkinan adanya bahaya.
Pendidikan dan penyuluhan mengenai K3, Dikerjakan secara teratur.
b. Percegahan sekunder
Pencegahan sekunder diperlukan untuk mendeteksi dini penyakit karena kerja. Pencegahan sekunder diantaranya dapat dilakukan seperti :
Penyuluhan
b. Percegahan sekunder
Pencegahan sekunder diperlukan untuk mendeteksi dini penyakit karena kerja. Pencegahan sekunder diantaranya dapat dilakukan seperti :
Penyuluhan
Identifikasi zat berbahaya
Pemerikasaan kesehatan berkala
Surveilans penyakit karena kerja
c. Pencegahan tersier
Yakni menghindar terjadi kecacatan pada pekerja yang telah terkena penyakit karena kerja. Hal semacam ini dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut :
c. Pencegahan tersier
Yakni menghindar terjadi kecacatan pada pekerja yang telah terkena penyakit karena kerja. Hal semacam ini dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut :
Mengistrahatkan pekerja
Melakukan perpindahan pekerja dari tempat yang terpajan
Melakukan kontrol berkala untuk evaluasi penyakit.
Terdapat beberapa cara pencegahan, tapi menurut kami cara mencegah penyakit pada saat kerja yaitu kedisiplinan, doa istri dan anak-anak, dan paling penting doa orangtua untuk anak-anaknya.
Terdapat beberapa cara pencegahan, tapi menurut kami cara mencegah penyakit pada saat kerja yaitu kedisiplinan, doa istri dan anak-anak, dan paling penting doa orangtua untuk anak-anaknya.
Komentar
Posting Komentar